Senin, 29 November 2021

The Nature of Students


Activity 7: the nature of students

Objective        : understanding the nature of students

Materials         :  posed problems or questions, handout and supporting references

Method            : group discussion

Question/problem:

 

Followings are various natures of students:

 

Empty vessel

Character building

Creativity

Growing like a seed

Constructing

 

 

 

Discuss its implication to mathematics teaching practice?  Which one of them is the most favorable for you and your teaching? Explain.

 

*    Empty vessel

Dalam pendidikan terutama pada proses kegiatan belajar mengajar tidak bisa lepas dari yang namanya guru dan siswa. Namun yang perlu kita pahami saat ini adalah bagaimana posisi diantara keduanya dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sering kita melihat guru dalam memposisikan seringkali hanya sebagai sumber pemberi ilmu saja sehingga menjadikan siswa dianggap individu yang tidak memahai sesuatu apapun terhadap materi yang dipelajari. Empty vessel dapat diartikan kapal kosong, bisa dideskripsikan ketika sebuah kapal belum memiliki muatan maka kapal tersebut tidak akan berlayar untuk menuju ketempat yang ingin dituju sesuai dengan isian muatan. Sama halnya ketika siswa ketika kegiatan belajar mengajar hanya dianggap sebagai kapal kosong maka siswa tidak akan bergerak atau tidak akan melakukan aktivitas apapun karena guru tidak memberikan materi kepada siswa tersebut. Ketika guru memberikan materi kepada siswa dengan dikombinasikan aktivitas belajar yang melibatkan siswa maka siswa akan lebih berkembang dalam memahami materinya. Kebermaknaan dalam kegiatan belajar mengajar akan di dapat oleh siswa karena siswa terlibat langsung dalam pembelajaran. Melalui aktivitas belajar yang dilakukan siswa dalam kegiatan kbm yang dirancng oleh guru akan terjadi konstruksi sosial antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru. Sehingga siswa ketika berada di dunia luar mampu menyesuaikan dengan lingkungannya dalam interaksi sosial melalui attitude yang baik (ernes: 1991)

 

*    Character building

Pendidikan salah satu sektor paling tepat dalam mengembangkan atau membangun karakter pada seorang individu. Mulai dari jenjang pendidikan yang dasar yaitu paud sampai sekolah menengah atas (sma) merupakan jenjang pendidikan dimana seorang individu siswa mengalami perkembangan. Untuk itu melalui kegiatan pendidikan guru dapat menyelipkan penanaman sikap atau karakter pada siswa sehingga secara tidak langsung karakter dapat tertanam pada diri siswa. Guru harus mampu merancang pembelajaran dengan baik sehingga harapanya adalah tidak hanya transfer knowledge saja tetapi ada sebuah proses pembentukan karakter bagi siswa. Menurut marsigit (2009) bahwa dalam memahami kompleksitas karakter sebagai suatu nilai. Untuk itu guru harus bekerja keras dalam memahami seperti apa karakter itu, sehingga dalam implementasinya lebih maksimal. Dengan demikian seorang guru melalui proses pembelajaran yang dilakukan sudah membentuk sebuah karakter siswa serta membantu mempersiapkan generasi bangsa yang berkualitas untuk siap menghadapi tantangan masa yang akan datang. Dengan demikian,  guru diharapkan mampu untuk mengajarkan keterampilan tertentu, pemahaman dan sikap yang merupakan bekal dalam pembentukan karakteristik siswa.(marini et al., 2019)

Creativity

       Abad ke-21 disebut sebagai abad pengetahuan, abad ekonomi berbasis pengetahuan, abad teknologi informasi, globalisasi, revolusi industri 4.0, dan sebagainya. Pada abad ini, terjadi perubahan yang sangat cepat dan sulit diprediksi dalam segala aspek kehidupan meliputi bidang ekonomi, transportasi, teknologi, komunikasi, informasi, dan lainlain. Perubahan yang berlangsung sangat cepat ini dapat memberikan peluang jika dapat dimanfaatkan dengan baik, tetapi juga dapat menjadi bencana jika tidak diantisipasi secara sistematis, terstruktur, dan terukur. Untuk itu perlu adanya kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki oleh individu untuk menghadapi tantangan abad ke-21 salah satunya adalah creativity atau kreativitas. Melalui bidang pendidikan kemampuan kreativitas siswa dapat ditumbuh kembangkan (redhana: 2019). Pemerintah sudah berusaha semaksimal mungkin dalam merombak kurikulum dalam rangka menghadapi tantangan abad ke-21. Dalam kasus ini guru memiliki peranan penting dalam mendesain proses pembelajarannya dalam rangka menumbuh kembangkan kemampuan kreativitas siswa. Hal ini dikarenakan, kreativitas siswa merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan pembelajaran siswa. Siswa yang kreatif mempunyai kepribadian seperti belajar lebih mandiri, bertanggung jawab, bekerja keras, mempunyai motivasi yang tinggi, optimis, mempunyai rasa ingin tahu yang besar, percaya diri, terbuka, memiliki toleransi, dan kaya akan pemikiran. Semua kepribadian ini sangat diperlukan oleh setiap siswa dalam proses pembelajaran guna mengembangkan kreativitas dan mencapai hasil belajar yang optimal (konstantinidou et al., 2014).

 

Growing like a seed constructing

 dalam istilah growing like a seed constructing bisa kita umpamakan bahwa siswa merupakan benih yang siap ditanamn dan dipelihara dengan dirawat diberikan pupuk agar tumbuh dan berkembang dengan baik. Tentunya ada unsur petani yang menjadi sangat penting posisinya karena yang akan berperan sebagai perawat benih agar berkembang dengan baik. Dapat kita umpamakan petani disini adalah guru. Guru memiliki kontribusi yang sangat besar ketika melaksanakan kegiatan belajar mengajar, tidak hanya memberikan materi saja tetapi juga sebagai pengasuh sebagai pengganti orang tua ketika siswa di sekolah sehingga siswa mampu tumbuh dan berkembang dengan baik ketika di asuh dan dirawat dengan guru yang professional. Seorang guru, dengan bersungguh-sungguh dan amanah dalam mendidik atau bisa dikatakan mengasuh siswa, menanamkan nilai moral seperti kejujuran, disiplin, tanggung jawab, rajin, kerja-keras, dan budi pekerti maka siswa akan mulai tumbuh dengan pondasi yang kuat dan terus berkembang dalam kemampuan dan keterampilannya dengan tidak mengabaikan pembangunan karakter dan ahlak mulia sehingga bisa menjadi siswa yang berkualitas baik dari segi prestasi maupun budi pekertinya.(manz & renga, 2017)

 

Jadi mana  yang paling menguntungkan bagi pengajaran anda nantinya?

Berdasarkan dari penjelasan dari empat poin di atas, menurut saya yang paling baik dalam hakikat siswa adalah character building. Membangun karakter pada diri siswa akan berdampak pola perilaku yang akan dimiliki oleh siswa. Tujuan dari pendidikan karakter pada diri siswa supaya siswa menjadi individu yang maju, mandiri, tangguh, jujur, serta penuh tanggung jawab. Sehingga jika siswa berada pada lingkungan atau masyarakat umum mampu beradaptasi dengan baik melalui karakter-karakter positif yang sudah tertanam pada dirinya. Selain berdampak positif bagi siswa sendiri, penanaman karakter juga berdampak positif bagi negara. Dimana karakter masyarakatnya sangat menentukan kualitas suatu negara tersebut.

 

Referensi:

Ernes, p. 2004. The philosophy of mathematics education. Taylor & francis e-library.

konstantinidou, e., gregoriadis, a., grammatikopoulos, v., & michalopoulou, m. (2014). Primary physical education perspective on creativity: the nature of creativity and creativity fostering classroom environment. Early child development and care, 184(5), 766–782. Https://doi.org/10.1080/03004430.2013.818989

Manz, e., & renga, i. P. (2017). Understanding how teachers guide evidence construction conversations. Science education, 101(4), 584–615. Https://doi.org/10.1002/sce.21282

Marini, a., maksum, a., edwita, e., satibi, o., & kaban, s. (2019). School management on the basis of character building in teaching learning process. Journal of physics: conference series, 1402(2). Https://doi.org/10.1088/1742-6596/1402/2/022067

Marsigit. (2009). Implementasi pendidikan karakter dalam pendidikan matematika. Uny. Yogyakarta


 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar