Orang
terlena dengan objek sehingga tidak mengetahui batas-batas. Pada semua level
manusia memiliki ego yang dikarenakan kesibukan dengan berbagai profesi. Dalam
perkuliahan ini perlu kita mengkobinasikan dengan note of the day sebagai bentuk penyempurnaan dari
pemikiran-pemikiran kita. Sebenar filsafat adalah batas jadi kita dalam berfilsafat
kita harus batas-batas mana yang bisa ketahui informasi dan batas-batas mana
yang tidak bisa kita gali informasnyai. Sehingga kita harus tahu batas-batas
tersebut mulai dari langit sampai bumi. Batas-batas itu mulai dari bagaimana
kita mendekatkan dengan Allah SWT serta batas-batas lain semisal ketika
bertetangga, kita memiliki batas-batas bagaimana kita bertetangga sehingga tidak
ada gesekan antar tetangga. Untuk itu dalam perkuliahan filsafat ini ada
program yang di rancang oleh Prof. Marsigit yaitu program “Luruh Ego” sebagai
bentuk meluruhkan ego kita bahwa didalam diri kita ternyata masih terdapat kekurangan-kekurangan
yang perlu kita sadari bersama.
Objek
filsafat itu yang ada dan yang mungkin ada didalam pikiran. Arti dari kata yang
ada, segala sesuatu yang ada dipikiran kita meskipun kita tidak melihat dari
objek yang kita deskripsikan. Itulah kedudukan objek filsafat yang ada
dipikiran. Berfilsafat itu terdapat dua komponen penting yaitu menjelaskan apa
yang ada dipikiran dan memahami apa yang ada diluar pikiran kita. Yang diluar
pikiran itu yang disebut dengan yang mungkin ada. Sebagai contoh, apakah dari
mahasiswa ini ada yang tahu nama anak Prof Marsigit yang paling tua? Dan semua
mahasiswa tidak ada yang tahu nama anak Beliau. Ini yang disebut dengan yang
mungkin ada karena belum ada didalam pikiran kita. Kita harus melakukan beberapa
kondisi yang harus dilakukan supaya meaningful supaya kita mengetahui yang
ungkin ada bisa menjadi ada yaitu dengan menggunakan panca indera kita mulai
dari penglihatan, pendengaran, perasa, pendengaran dan melihat. Dan panca
indera ini merupakan alat yang sangat sempurna sebagai ciptaan Allah SWT dalam
menerima data dari luar. Sehingga kita bisa menjadikan ketika berfilsafat
sebagai perantara kita bersyukur kepada Allah SWT terhadap atas ciptaan dan
karunia-Nya yang sudah diberikan kepada kita semua.
Dalam
luruh ego yang pertama ini, semua jawaban mahasiswa salah semua tidak ada
satupun jawaban yang benar. Luruh Ego ini melatih kita untuk mengikhlaskan
terhadap hasil yag kita peroleh, yang mengartikan bahwa kita masih banyak
kekurangan dan melatihkan menyadarkan kita terhadap apa yang kita sombongkan. Untuk
itu sebagai bentuk terapi kita terhadap ego yang ada pada diri kita, kita bisa
membaca facebook dalam bentuk note of the
day yang ditulis oleh Prof. Marsigit. Note
of the day sebagai bentuk refleksi dalam kehidupan kita sehari-hari.
Melalui note of the day ini banyak
berisikan tentang nasehat-nasehat yang sangat bagus sebagai pemahaman bagi kita,
dalam berinteraksi baik dengan keluarga, tetangga, teman kerja dan bahkan
kepada Allah SWT. Filsafat itu sopan santun apalagi spiritual lebih dari sopan
santun karena berkaitan dengan keyaninan terhadap kepercayaan terhadap Tuhan
Allah SWT.
Pada
pertemuan di kuliah ini ada mahasiswa yang bertanya yang berkaitan dengan
bagaimana peran filsafat dalam memunculkan atau mengembangkan ilmu pengetahuan
sehingga filsafat penting dalam ilmu itu sendiri? Jawaban Prof. Marsigit:
Filsafat itu olah fikir dalam rangka untuk membangun ilmu. Kedudukan filsafat
itu pasti ada yang disebut bagian umum yaitu filsafat umum sebagai sumber
utama. Artinya jika dibagian umum memberikan informasi A maka sampai ke
muaranya informasi tersebut tetap akan mengandung tentang A. Segala sesuatu itu
pasti mengandung tiga komponen yaitu hakekat, metode dan manfaat. Jadi yang ada
dan yang mungkin ada adalah manfaat buat manusia. Segala ada yang mungkin ada
adalah metode. Itulah struktur pengetahuan yang paling dasar dan paling luas
atau tinggi dari pikiran manusia terhadap manusia yang dikehendakinya. Makanya
peran kita adalah yaitu dijalankan yaitu hakekat dijalankan dan manfaat
dijalankan sesuai dengan orbit atau kemampuan atau disekelilingnya
masing-masing. Jadi sebenar benar ilmu adalah ilmu yang dijalankan dan
perjalanan yang dipikirkan. Maka ilmu adalah interaksi antara apa-apa saja yang
ada dilangit dan yang ada di bumi sebagai kolaborasi untuk pengembangnya.
Program
luruh ego yang diterapkan di matakuliah Fisafat memiliki peranan sangat urgen
bagi kita dalam rangka mengkoreksi atau mengevaluasi terhadap kekurangan dan
kelemahan yang kita miliki. Menrut saya program ini sangat penting dan urgen
bagi kita semua, dalam rangka meluruhkan ego kita. Masih banyak keangkuhan dan
kesombongan yang kita lakukan yang kita sadari maupun yang tidak kita sadari.
Untuk itu melalui luruh ego suatu program yang senantiasa untuk perlu kita
ikuti dan pahami secara mendalam sehingga tidak hanya sekedar pertanyaan dari
Prof. Marsigit dan kita menjawab soal tersebut tetapi mati kita dalami secara
mendalam hakekakt dari luruh ego tersebut.