Senin, 29 November 2021

Laporan Perkuliahan Matakuliah Filsafat Etika dan Estetika Dalam Berinteraksi Dengan Orang Lain ( Arif Didik Kurniawan - 2021 )


Pada pertemuan perkuliahan kali ini, Prof. Marsigit memberikan perkuliahan dengan tema diluar dari perencanaan pembelajaran beliau. Namun demikian, tema ini menjadi pemahaman bagi kita semua tentang pentingnya kita memiliki etika dan estetika dalam berinteraksi dengan siapapun. Bahkan pada kesempatan ini beliau memberikan contoh yang sangat luar biasa menurut saya terkait bahwa ketika kita memiliki kesalahan kepada orang lain, dan jika memang merasa bersalah kita harus berani untuk meminta maaf kepada pihak yang mungkin dirugikan dengan apa yang sudah kita berbuat sehingga dengan tindakan ini akan memberikan kebaikan dan tidak memunculkan peselisihan atau permusuhan diantara kita.




Beliau juga menjelaskan bahwa kita hdup didalam masyarakat yang sangat majemuk. Apalagi indonesia dari sabang sampai merauke yang memiliki tingkat kemajukan yang sangat tinggi mulai dari agama, suku, ras, bahasa, jenis makanan, dan lain sebagainya. Hal ini mengahruskan bagi kita untuk senantiasa menghormati dari kekhasan yang dimiliki suatu daerah sehingga keharmonisan antar warga, antar daerah, antar kabupaten, antar provinsi tetap terjaga dengan baik. Pada kesempatan perkuliahan ini saya dapat menarik sebuah kesimpulan betapa pentingnya sebuah etika dan estetika yang positif yang harus miliki. Dengan kita dibekali etika dan estetika yang positif tentunya akan menyebarkan kebaikan-kebaikan dismanapun kita berada.

Pada pertemuan perkuliahan ini prof marsigit juga menekankan kepada kita semua bahwa kita harus senantiasa membawa hal-hal yang positif untuk orang yang berada disekitar kita, lingkungan kita, melalui sikap-sikap yang kita munculkan ketika kita berinteraksi kepada siapapun. Sekali lagi beliau menegaskan dan bahkan memberikan contoh perilaku etika yang sangat luar biasa yanitu dengan melakukan permintaan maaf kepada orang lain jika kita melakukan kesalahan. Beliau mengnganggap bahwa pada poin etika estetika tidak mengenal yang naman gelar dan pangkat karena beliau meyakini bahwa di hadapan allah swt semuanya itu sama dan yang membedakan adalah iman dan ketaqwaannya kepada allah swt.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar