Senin, 29 November 2021

LAPORAN PERKULIAHAN PERETEMUAN KELIMA MATAKULIAH FILSAFAT ( ARIF DIDIK KURNIAWAN - 2021 )

 

Pada perkuliahan pertemuan ini Prof. Marsigit masih menerapkan program luruh ego. Pada luruh ego ini masih banyak jawaban mahasiswa yang salah. Ini menandakan bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan yang kita memiliki sehingga kita harus mengakui tentang hal itu. Pada luruh ego ini semua mahasiswa ikhlas dan mengakui bahwa memang masih banyak kekurangan yang kita miliki oleh mahasiswa. Inilah esensial dari program luruh ego yang senantiasa dilaksanakan diawal setiap perkuliahan sebagai bentuk luruhnya ego. Konsep kita dalam berfilsafat yaitu kita disuruh berfikir. Jadi beliau menasehati ke para mahasiswa dalam mempelajari filsafat jangan dihafal dan jangan ditulis. Karena sebenar benar filsafat yaitu keadaan memikirkanya, jika keadaan tidak memikirkanya berarti mitos.  Dapat dijelaskan bahwa berfilsafat itu berjuang melepaskan mitos untuk menuju logos. Fungsi luruh ego yaitu mengakui dan menyadari luruhnya ego kita dan mengadakan yang ada dan yang mungkin ada.

Semua dalam pertanyaan yang ditanyakan dalam soal luruh ego semuanya bermuara kepada para filosof. Model yang diterapkan dalam luruh ego ini sebebranya agak membahayakan bagi mahasiswa karena akan mengarahkan mahasiswa untuk belajar menghafal dan diringkas. Padahal dalam mempelajarai filsafat tidak bisa untuk diringkas-ringkas. Karena sebenar-benar filsafat yaitu penjelasanya sehingga kita paham terhadap apa yang kita belum pahami.

Dalam perkuliahan ini ada pengalaman yang saya dapat bahwa nakalnya orang tua itu lebih dahsyat dari nakalnya seorang anak muda. Artinya bahwa orang tua itu adalah cermin bagi anaknya, yang memiliki arti bahwa apa yang orang tua lakukan akan ditiru oleh anaknya dan bahkan akan lebih dahsyat lagi apa yang akan dilakukan oleh anak tersebut. Ilmu itu memang nakal tetapi nakal dalam pikiran artinya menggoda senantiasa untuk mengembankan konteks yang dipelajari. Pada perkuliahan ini juga prof marsigit memberikan nasehat untuk senantiasa membaca referensi yang beliau hasilkan baik dari blog maupun facebook sebagai bentuk memperkaya pengetahan tetang filsafat dan sebagai bentuk luruhnya ego dengan memperbaiki diri dengan memperbanyak literasi yang dibaca.

Selain itu dalam perkuliahan ini saya juga dapat pegalaman tentang, apa filsafatnya muara? Filsafat muara adalah kritis. Muara itu dua sungai besar yaiu empirisme dan rasionalism dan muaranya adalah pemahaman yang dimiliki oleh immanue kant dengan filsafat kritisism sebagai upaya dalam mempersatukan kedua aliran terssebut. Muara itu terdiri dari dua sungai yaitu aliran empirisme dan aliran rasionalisme. Dimana mereka sama-sama mempertahankan terhadap apa yang sudah mereka dapatkan dengan keyakinan mereka masing-masing. Kemudian menurut immanuel kant mencoba untuk menyatukan dari dua aliran tersebut melakui filsafat ktisism melalaui pemikiran murni. Dimana pemikiran murni itu terdapat empat pilar yaitu logika, apriori, pengalaman dan aposteriori. Bahwa dalam melaksanakan empirisme tetapi mengabaikan rasional dan dalam melaksanakan rasionalisme mengabaikan empirisme, maka kemudian immanuek kant menggabungkan keduanya dan menyimpulkan bahwa sebenar-benar filsafat yaitu penggabungan antara sintetik apriori.

Sintak ruang menembus waktu. Sintak itu artinya langkah antara peristiwa satu dengan peristiwa yang lainya. Artinya semua benda yang ada dialam semesta itu mengalami perubahan waktu. Sebagai contoh ketika kita mengamati system tatasurya dimana mereka bergerak sesuai dengan lintasanya tanpa bertabarakan antara benda satu dengan yang lainya. Dengan penjelasan Prof. Marsigit yang sudah menekuni bidang filsafat menjadikan penjelasan terkait sintak ruang menembus waktu dapat saya pahami. Selain itu ada filsata melompat lebih jauh itu tansendentalisme yaitu ada situasi yang tidak bisa dijelaskan. Artinya kita bisa meloncat dari sisi pikiran terhadap apa yang kita pahami karena ada sesuatu yang tidak dapat dijelaskan. Dalam berfikir kita juga bisa meloncat lebih jauh dalam rangka menghasilkan hasil karya pemikiran yang fenomenal sehingga dapat memberikan dapak terhadap pengetahuan baru atau keilmuan baru demi peradaban zaman yang lebih baik.

Filsafat batu berfikir, bagaimana cara batu berfikir? Batu berfikir itu dengan mengikuti hukum alam itulah pikiran sebuah batu, dimana batu merupakan salah satu benda mati yang ada di alam sehingga ketika batu bergerak atau berpindah tergantung dari alam seperti apa alam akan membawa benda batu tersebut bergerak. Hukum alam itu hukum sebab akibat, sebab akibat itu sistetik, sintetik itu bagian sintetik apriori, sintetik apriori menjadi bagian bawah pikiran dari teori kant. Yang kedua yaitu batu berfikir yang berfikir subjeknya. Filsafa batu bercinta, bagimana bercintanya sebuah batu?, mari kita buat ilustrasi dimana ada dua sejoli yan sedang saling bercinta atau salig mencintai, kemudian mereka menggunakan baru bercincin dan sedang berlari lari ditaman. Tapi dikasih alat filter dimana alat tersebut hanya bisa memunculkan batu cincin tersebut kemudia terihat hanya cincin batu tersebut yang berlari lari seolaha-olah batu sedang bercinta seperti dua sejoli yang sedang jatuh cinta. Melaui kepakaran dan keprofesionalitasan Prof. Marsigit dalam menjelaskan bagaimana batu bercinta, menjadikan saya lebih paham tentang penjelsasan bagaimana batu bercinta dengan analogi yang beliau gunakan. Beliau memberikan nasehat kepada mahasiswa untuk senantiasa mencoba untuk selalu mengembangkan pola pikiran kita yang penting tidak melampui batas.  Maksud arti dari pikiran yang dibatasi yaitu ada batasan-batasan yang memang kita tidak bisa untuk menembus batas itu karena ada sintak dan aturan di masing-masing bagian tersebut mulai dari batasan pragmatis seperti bertetangga dan bahkan dalam urusan beragamapun ada batasan yang perlu kita pahami secara mendalam meskipun itu masih perlu pengetahuan karena agama berkaitan dengan hati dan keyakinan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar