Pada
perkuliahan pertemuan ini Prof. Marsigit masih menerapkan program luruh ego.
Pada luruh ego ini masih banyak jawaban mahasiswa yang salah. Ini menandakan
bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan yang kita memiliki sehingga kita harus
mengakui tentang hal itu. Pada luruh ego ini semua mahasiswa ikhlas dan
mengakui bahwa memang masih banyak kekurangan yang kita miliki oleh mahasiswa.
Inilah esensial dari program luruh ego yang senantiasa dilaksanakan diawal
setiap perkuliahan sebagai bentuk luruhnya ego. Konsep kita dalam berfilsafat
yaitu kita disuruh berfikir. Jadi beliau menasehati ke para mahasiswa dalam
mempelajari filsafat jangan dihafal dan jangan ditulis. Karena sebenar benar
filsafat yaitu keadaan memikirkanya, jika keadaan tidak memikirkanya berarti
mitos. Dapat dijelaskan bahwa
berfilsafat itu berjuang melepaskan mitos untuk menuju logos. Fungsi luruh ego
yaitu mengakui dan menyadari luruhnya ego kita dan mengadakan yang ada dan yang
mungkin ada.
Semua
dalam pertanyaan yang ditanyakan dalam soal luruh ego semuanya bermuara kepada
para filosof. Model yang diterapkan dalam luruh ego ini sebebranya agak
membahayakan bagi mahasiswa karena akan mengarahkan mahasiswa untuk belajar
menghafal dan diringkas. Padahal dalam mempelajarai filsafat tidak bisa untuk
diringkas-ringkas. Karena sebenar-benar filsafat yaitu penjelasanya sehingga
kita paham terhadap apa yang kita belum pahami.
Dalam
perkuliahan ini ada pengalaman yang saya dapat bahwa nakalnya orang tua itu
lebih dahsyat dari nakalnya seorang anak muda. Artinya bahwa orang tua itu
adalah cermin bagi anaknya, yang memiliki arti bahwa apa yang orang tua lakukan
akan ditiru oleh anaknya dan bahkan akan lebih dahsyat lagi apa yang akan
dilakukan oleh anak tersebut. Ilmu itu memang nakal tetapi nakal dalam pikiran
artinya menggoda senantiasa untuk mengembankan konteks yang dipelajari. Pada
perkuliahan ini juga prof marsigit memberikan nasehat untuk senantiasa membaca
referensi yang beliau hasilkan baik dari blog maupun facebook sebagai bentuk
memperkaya pengetahan tetang filsafat dan sebagai bentuk luruhnya ego dengan
memperbaiki diri dengan memperbanyak literasi yang dibaca.
Selain
itu dalam perkuliahan ini saya juga dapat pegalaman tentang, apa filsafatnya
muara? Filsafat muara adalah kritis. Muara itu dua sungai besar yaiu empirisme
dan rasionalism dan muaranya adalah pemahaman yang dimiliki oleh immanue kant
dengan filsafat kritisism sebagai upaya dalam mempersatukan kedua aliran
terssebut. Muara itu terdiri dari dua sungai yaitu aliran empirisme dan aliran
rasionalisme. Dimana mereka sama-sama mempertahankan terhadap apa yang sudah
mereka dapatkan dengan keyakinan mereka masing-masing. Kemudian menurut
immanuel kant mencoba untuk menyatukan dari dua aliran tersebut melakui
filsafat ktisism melalaui pemikiran murni. Dimana pemikiran murni itu terdapat
empat pilar yaitu logika, apriori, pengalaman dan aposteriori. Bahwa dalam
melaksanakan empirisme tetapi mengabaikan rasional dan dalam melaksanakan
rasionalisme mengabaikan empirisme, maka kemudian immanuek kant menggabungkan
keduanya dan menyimpulkan bahwa sebenar-benar filsafat yaitu penggabungan
antara sintetik apriori.
Sintak
ruang menembus waktu. Sintak itu artinya langkah antara peristiwa satu dengan
peristiwa yang lainya. Artinya semua benda yang ada dialam semesta itu
mengalami perubahan waktu. Sebagai contoh ketika kita mengamati system
tatasurya dimana mereka bergerak sesuai dengan lintasanya tanpa bertabarakan
antara benda satu dengan yang lainya. Dengan penjelasan Prof. Marsigit yang
sudah menekuni bidang filsafat menjadikan penjelasan terkait sintak ruang
menembus waktu dapat saya pahami. Selain itu ada filsata melompat lebih jauh
itu tansendentalisme yaitu ada situasi yang tidak bisa dijelaskan. Artinya kita
bisa meloncat dari sisi pikiran terhadap apa yang kita pahami karena ada
sesuatu yang tidak dapat dijelaskan. Dalam berfikir kita juga bisa meloncat
lebih jauh dalam rangka menghasilkan hasil karya pemikiran yang fenomenal
sehingga dapat memberikan dapak terhadap pengetahuan baru atau keilmuan baru
demi peradaban zaman yang lebih baik.
Filsafat batu berfikir,
bagaimana cara batu berfikir? Batu berfikir itu dengan mengikuti hukum alam
itulah pikiran sebuah batu, dimana batu merupakan salah satu benda mati yang
ada di alam sehingga ketika batu bergerak atau berpindah tergantung dari alam
seperti apa alam akan membawa benda batu tersebut bergerak. Hukum alam itu
hukum sebab akibat, sebab akibat itu sistetik, sintetik itu bagian sintetik
apriori, sintetik apriori menjadi bagian bawah pikiran dari teori kant. Yang
kedua yaitu batu berfikir yang berfikir subjeknya. Filsafa batu bercinta, bagimana bercintanya sebuah batu?, mari kita
buat ilustrasi dimana ada dua sejoli yan sedang saling bercinta atau salig
mencintai, kemudian mereka menggunakan baru bercincin dan sedang berlari lari
ditaman. Tapi dikasih alat filter dimana alat tersebut hanya bisa memunculkan
batu cincin tersebut kemudia terihat hanya cincin batu tersebut yang berlari
lari seolaha-olah batu sedang bercinta seperti dua sejoli yang sedang jatuh
cinta. Melaui kepakaran dan keprofesionalitasan Prof. Marsigit dalam menjelaskan
bagaimana batu bercinta, menjadikan saya lebih paham tentang penjelsasan
bagaimana batu bercinta dengan analogi yang beliau gunakan. Beliau memberikan
nasehat kepada mahasiswa untuk senantiasa mencoba untuk selalu mengembangkan
pola pikiran kita yang penting tidak melampui batas. Maksud arti dari pikiran yang dibatasi yaitu
ada batasan-batasan yang memang kita tidak bisa untuk menembus batas itu karena
ada sintak dan aturan di masing-masing bagian tersebut mulai dari batasan
pragmatis seperti bertetangga dan bahkan dalam urusan beragamapun ada batasan
yang perlu kita pahami secara mendalam meskipun itu masih perlu pengetahuan
karena agama berkaitan dengan hati dan keyakinan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar