Senin, 29 November 2021

Laporan Perkuliahan Peretemuan Ketiga Matakuliah Filsafat

Pada perkuliahan pertemuan ke 3 ini, Prof. Marsigit masih menerapkan program luruh ego yang ke 2 dimana masih banyak mahasiswa yang sebagian besar jawabanya salah tetapi pada kesempatan kali ini terdapat beberapa mahasiswa yang jawabanya benar. Luruh ego ini esensialnya adalah mengadakan yang mungkin ada. Namun demikian, seluruh mahasiswa memiliki kesimpulan bahwa dalam luruh ego ini masih banyak sekali kekurangan-kekruangan yang dimiliki. Seperti pertemuan sebelumnya arti dari luruh ego ini adalah menandakan bahwa kita masih memiliki kesombongan dimana masih belum mampu menyelesaiakn persoalan yang dihadapi tetapi kita juga belum mau memperbaiki terhadap kekurangan yang dimiliki. Dalam mengoreksi hasil luruh ego jangan di hafalkan karena jawabanya akan selalu berubah-ubah.

Pada perkuliahan ini Prof Marsigit memberikan kesempatan kepada seluruh mahasiswa untuk melakukan tanya jawab terkait dengan pelajaran filsafat. Mahasiswa atas nama mobinta bertanya, apa yang harus kami lakukan setelah mengikuti luruh ego ini? Prof Marsigit menjawab dari pertanyaan tersebut: mahasiswa diinstruksikan untuk membaca berbagai referensi yang berkaitan dengan filsafat terutama tulisan-tulisan yang di hasilkan oleh beliau baik dari not of the daydi facebook, blog spot dan hasil disertasi sehingga dapat memiliki gambaran serta informasi baru tentang filsafat. Jika seandainya kita masih belum membaca berbagai literature ini artinya bahwa kita belum luruh ego kita, memiliki maksud bahwa kita masih memiliki sifat angkuh terhadap kemampuan yang kita miliki.

Dalam berfilsafat ada batas-batas pemahaman yang mungkin tidak bisa kita capai. Hal ini dikarenakan semua unsur itu memiliki batas yang memang bukan ranah atau urusan kita untuk bisa masuk lebih dalam. Karena sebenar-benar ilmu adalah batas, sehingga tidak mungkin kita akan bisa memasuki semua lini kehidupan karena danya batasan-batasan tersebut.

Luruh ego yang berkaitan dengan obat dari bosan adalah menyenanginya lebih dari itu rasa senang bisa menghilangkan rasa capek bahkan bisa menghilangkan rasa sakit, memiliki arti bahwa kektika kita menilai suatu objek tentunya jangan hanya sekedar satu siji saja yang amati tetapi harus berbagai sisi kita kaji sehingga kita bisa mendapatkan informasi lengkap terhadap objek yang amati. Untuk itu ketika menyenangi sesuatu harus detail bahwa sesuatu yang kita amati benar-benar bisa memberikan pengaruh terhadap kita untuk melakukan aktivitas.

Olah pikir filsafat itu merdeka tapi dibatasi artinya merdeka yang bertanggung jawab. Segala sesuatu yang kita hasilkan dari hasil pemikiran kita harus bisa kita pertanggung jawabkan. Sebagai contoh ketika kita mau menulis di facebook itu kita bebas menulis semua pemikiran kita tetapi harus dibatasi, sehingga tidak menimbulkan trouble terhadap penulis dan pembaca. Filsafat prof marsigit itu sudah mencapai tahap eksplorasi karena pengalaman beliau yang sudah lama menggeluti tentang ilmu filsafat yang ditandai dengan karya-karya beliau yang sangat bagus untuk dijadikan sebagai bahan referensi kita dalam mempelajari filsafat.

Ketika kita berfikir berarti ada sebuah pertanyaan, artinya ketika kita hidup tidak ada pertanyaan berarti kita tidak berfikir karena hidup dimulai dari bertanya. Tapi bertanya itu adalah permulaan dari kehidupan. Ada juga pikiran itu yang tidak dimulai dengan pertanyaan yaitu pikiran intuitif. Sintetik anatara sintesis dan anti tesis, hasil pemikiranya berupa konsep baru atau pemahaman baru.

Menurut immanuel kant menjelaskan bahwa pikiran manusia itu terbagi menjadi dua yaitu atas (logika) dan bahwa (pengalaman/empiris). Logika ada dua komponen analitik (konsisten dan valid) dan apriori (paham walupun tidak mengalami karena logikanya yang konsisten). Pikiran yang dibawah adalah pengalaman. Komponen pengalaman yaitu sintetik (hukum sebab akibat) dan aposteriori adalah mengerti setelah mengalami dengan menggunakan panca indera). Sebagai contoh anak kecil yang memahai sesutau, ketika anak belum melihat sesuatu yang diamati maka belum emmiliki pemahaman terhadap objek yang diamati. Menurut teori immanuel kant menjelaskan sebenar benar ilmu adalak perkawinan antara logika dan pengalaman.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar