Pada perkuliahan pertemuan ke 3 ini, Prof. Marsigit masih menerapkan program luruh ego yang ke 2 dimana masih banyak mahasiswa yang sebagian besar jawabanya salah tetapi pada kesempatan kali ini terdapat beberapa mahasiswa yang jawabanya benar. Luruh ego ini esensialnya adalah mengadakan yang mungkin ada. Namun demikian, seluruh mahasiswa memiliki kesimpulan bahwa dalam luruh ego ini masih banyak sekali kekurangan-kekruangan yang dimiliki. Seperti pertemuan sebelumnya arti dari luruh ego ini adalah menandakan bahwa kita masih memiliki kesombongan dimana masih belum mampu menyelesaiakn persoalan yang dihadapi tetapi kita juga belum mau memperbaiki terhadap kekurangan yang dimiliki. Dalam mengoreksi hasil luruh ego jangan di hafalkan karena jawabanya akan selalu berubah-ubah.
Pada
perkuliahan ini Prof Marsigit memberikan kesempatan kepada seluruh mahasiswa
untuk melakukan tanya jawab terkait dengan pelajaran filsafat. Mahasiswa atas
nama mobinta bertanya, apa yang harus kami lakukan setelah mengikuti luruh ego
ini? Prof Marsigit menjawab dari pertanyaan tersebut: mahasiswa diinstruksikan
untuk membaca berbagai referensi yang berkaitan dengan filsafat terutama
tulisan-tulisan yang di hasilkan oleh beliau baik dari not of the daydi
facebook, blog spot dan hasil disertasi sehingga dapat memiliki gambaran serta
informasi baru tentang filsafat. Jika seandainya kita masih belum membaca
berbagai literature ini artinya bahwa kita belum luruh ego kita, memiliki
maksud bahwa kita masih memiliki sifat angkuh terhadap kemampuan yang kita
miliki.
Dalam
berfilsafat ada batas-batas pemahaman yang mungkin tidak bisa kita capai. Hal
ini dikarenakan semua unsur itu memiliki batas yang memang bukan ranah atau
urusan kita untuk bisa masuk lebih dalam. Karena sebenar-benar ilmu adalah
batas, sehingga tidak mungkin kita akan bisa memasuki semua lini kehidupan
karena danya batasan-batasan tersebut.
Luruh
ego yang berkaitan dengan obat dari bosan adalah menyenanginya lebih dari
itu rasa senang bisa menghilangkan rasa capek bahkan bisa menghilangkan rasa
sakit, memiliki arti bahwa kektika kita menilai suatu objek tentunya jangan
hanya sekedar satu siji saja yang amati tetapi harus berbagai sisi kita kaji
sehingga kita bisa mendapatkan informasi lengkap terhadap objek yang amati.
Untuk itu ketika menyenangi sesuatu harus detail bahwa sesuatu yang kita amati
benar-benar bisa memberikan pengaruh terhadap kita untuk melakukan aktivitas.
Olah
pikir filsafat itu merdeka tapi dibatasi artinya merdeka yang bertanggung
jawab. Segala sesuatu yang kita hasilkan dari hasil pemikiran kita harus bisa
kita pertanggung jawabkan. Sebagai contoh ketika kita mau menulis di facebook
itu kita bebas menulis semua pemikiran kita tetapi harus dibatasi, sehingga
tidak menimbulkan trouble terhadap penulis dan pembaca. Filsafat prof marsigit
itu sudah mencapai tahap eksplorasi karena pengalaman beliau yang sudah lama
menggeluti tentang ilmu filsafat yang ditandai dengan karya-karya beliau yang
sangat bagus untuk dijadikan sebagai bahan referensi kita dalam mempelajari
filsafat.
Ketika
kita berfikir berarti ada sebuah pertanyaan, artinya ketika kita hidup tidak
ada pertanyaan berarti kita tidak berfikir karena hidup dimulai dari bertanya.
Tapi bertanya itu adalah permulaan dari kehidupan. Ada juga pikiran itu yang
tidak dimulai dengan pertanyaan yaitu pikiran intuitif. Sintetik anatara
sintesis dan anti tesis, hasil pemikiranya berupa konsep baru atau pemahaman
baru.
Menurut
immanuel kant menjelaskan bahwa pikiran manusia itu terbagi menjadi dua yaitu
atas (logika) dan bahwa (pengalaman/empiris). Logika ada dua komponen analitik
(konsisten dan valid) dan apriori (paham walupun tidak mengalami karena
logikanya yang konsisten). Pikiran yang dibawah adalah pengalaman. Komponen
pengalaman yaitu sintetik (hukum sebab akibat) dan aposteriori adalah mengerti
setelah mengalami dengan menggunakan panca indera). Sebagai contoh anak kecil
yang memahai sesutau, ketika anak belum melihat sesuatu yang diamati maka belum
emmiliki pemahaman terhadap objek yang diamati. Menurut teori immanuel kant
menjelaskan sebenar benar ilmu adalak perkawinan antara logika dan pengalaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar