Senin, 29 November 2021

The Nature of Students


Activity 7: the nature of students

Objective        : understanding the nature of students

Materials         :  posed problems or questions, handout and supporting references

Method            : group discussion

Question/problem:

 

Followings are various natures of students:

 

Empty vessel

Character building

Creativity

Growing like a seed

Constructing

 

 

 

Discuss its implication to mathematics teaching practice?  Which one of them is the most favorable for you and your teaching? Explain.

 

*    Empty vessel

Dalam pendidikan terutama pada proses kegiatan belajar mengajar tidak bisa lepas dari yang namanya guru dan siswa. Namun yang perlu kita pahami saat ini adalah bagaimana posisi diantara keduanya dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sering kita melihat guru dalam memposisikan seringkali hanya sebagai sumber pemberi ilmu saja sehingga menjadikan siswa dianggap individu yang tidak memahai sesuatu apapun terhadap materi yang dipelajari. Empty vessel dapat diartikan kapal kosong, bisa dideskripsikan ketika sebuah kapal belum memiliki muatan maka kapal tersebut tidak akan berlayar untuk menuju ketempat yang ingin dituju sesuai dengan isian muatan. Sama halnya ketika siswa ketika kegiatan belajar mengajar hanya dianggap sebagai kapal kosong maka siswa tidak akan bergerak atau tidak akan melakukan aktivitas apapun karena guru tidak memberikan materi kepada siswa tersebut. Ketika guru memberikan materi kepada siswa dengan dikombinasikan aktivitas belajar yang melibatkan siswa maka siswa akan lebih berkembang dalam memahami materinya. Kebermaknaan dalam kegiatan belajar mengajar akan di dapat oleh siswa karena siswa terlibat langsung dalam pembelajaran. Melalui aktivitas belajar yang dilakukan siswa dalam kegiatan kbm yang dirancng oleh guru akan terjadi konstruksi sosial antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru. Sehingga siswa ketika berada di dunia luar mampu menyesuaikan dengan lingkungannya dalam interaksi sosial melalui attitude yang baik (ernes: 1991)

 

*    Character building

Pendidikan salah satu sektor paling tepat dalam mengembangkan atau membangun karakter pada seorang individu. Mulai dari jenjang pendidikan yang dasar yaitu paud sampai sekolah menengah atas (sma) merupakan jenjang pendidikan dimana seorang individu siswa mengalami perkembangan. Untuk itu melalui kegiatan pendidikan guru dapat menyelipkan penanaman sikap atau karakter pada siswa sehingga secara tidak langsung karakter dapat tertanam pada diri siswa. Guru harus mampu merancang pembelajaran dengan baik sehingga harapanya adalah tidak hanya transfer knowledge saja tetapi ada sebuah proses pembentukan karakter bagi siswa. Menurut marsigit (2009) bahwa dalam memahami kompleksitas karakter sebagai suatu nilai. Untuk itu guru harus bekerja keras dalam memahami seperti apa karakter itu, sehingga dalam implementasinya lebih maksimal. Dengan demikian seorang guru melalui proses pembelajaran yang dilakukan sudah membentuk sebuah karakter siswa serta membantu mempersiapkan generasi bangsa yang berkualitas untuk siap menghadapi tantangan masa yang akan datang. Dengan demikian,  guru diharapkan mampu untuk mengajarkan keterampilan tertentu, pemahaman dan sikap yang merupakan bekal dalam pembentukan karakteristik siswa.(marini et al., 2019)

Creativity

       Abad ke-21 disebut sebagai abad pengetahuan, abad ekonomi berbasis pengetahuan, abad teknologi informasi, globalisasi, revolusi industri 4.0, dan sebagainya. Pada abad ini, terjadi perubahan yang sangat cepat dan sulit diprediksi dalam segala aspek kehidupan meliputi bidang ekonomi, transportasi, teknologi, komunikasi, informasi, dan lainlain. Perubahan yang berlangsung sangat cepat ini dapat memberikan peluang jika dapat dimanfaatkan dengan baik, tetapi juga dapat menjadi bencana jika tidak diantisipasi secara sistematis, terstruktur, dan terukur. Untuk itu perlu adanya kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki oleh individu untuk menghadapi tantangan abad ke-21 salah satunya adalah creativity atau kreativitas. Melalui bidang pendidikan kemampuan kreativitas siswa dapat ditumbuh kembangkan (redhana: 2019). Pemerintah sudah berusaha semaksimal mungkin dalam merombak kurikulum dalam rangka menghadapi tantangan abad ke-21. Dalam kasus ini guru memiliki peranan penting dalam mendesain proses pembelajarannya dalam rangka menumbuh kembangkan kemampuan kreativitas siswa. Hal ini dikarenakan, kreativitas siswa merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan pembelajaran siswa. Siswa yang kreatif mempunyai kepribadian seperti belajar lebih mandiri, bertanggung jawab, bekerja keras, mempunyai motivasi yang tinggi, optimis, mempunyai rasa ingin tahu yang besar, percaya diri, terbuka, memiliki toleransi, dan kaya akan pemikiran. Semua kepribadian ini sangat diperlukan oleh setiap siswa dalam proses pembelajaran guna mengembangkan kreativitas dan mencapai hasil belajar yang optimal (konstantinidou et al., 2014).

 

Growing like a seed constructing

 dalam istilah growing like a seed constructing bisa kita umpamakan bahwa siswa merupakan benih yang siap ditanamn dan dipelihara dengan dirawat diberikan pupuk agar tumbuh dan berkembang dengan baik. Tentunya ada unsur petani yang menjadi sangat penting posisinya karena yang akan berperan sebagai perawat benih agar berkembang dengan baik. Dapat kita umpamakan petani disini adalah guru. Guru memiliki kontribusi yang sangat besar ketika melaksanakan kegiatan belajar mengajar, tidak hanya memberikan materi saja tetapi juga sebagai pengasuh sebagai pengganti orang tua ketika siswa di sekolah sehingga siswa mampu tumbuh dan berkembang dengan baik ketika di asuh dan dirawat dengan guru yang professional. Seorang guru, dengan bersungguh-sungguh dan amanah dalam mendidik atau bisa dikatakan mengasuh siswa, menanamkan nilai moral seperti kejujuran, disiplin, tanggung jawab, rajin, kerja-keras, dan budi pekerti maka siswa akan mulai tumbuh dengan pondasi yang kuat dan terus berkembang dalam kemampuan dan keterampilannya dengan tidak mengabaikan pembangunan karakter dan ahlak mulia sehingga bisa menjadi siswa yang berkualitas baik dari segi prestasi maupun budi pekertinya.(manz & renga, 2017)

 

Jadi mana  yang paling menguntungkan bagi pengajaran anda nantinya?

Berdasarkan dari penjelasan dari empat poin di atas, menurut saya yang paling baik dalam hakikat siswa adalah character building. Membangun karakter pada diri siswa akan berdampak pola perilaku yang akan dimiliki oleh siswa. Tujuan dari pendidikan karakter pada diri siswa supaya siswa menjadi individu yang maju, mandiri, tangguh, jujur, serta penuh tanggung jawab. Sehingga jika siswa berada pada lingkungan atau masyarakat umum mampu beradaptasi dengan baik melalui karakter-karakter positif yang sudah tertanam pada dirinya. Selain berdampak positif bagi siswa sendiri, penanaman karakter juga berdampak positif bagi negara. Dimana karakter masyarakatnya sangat menentukan kualitas suatu negara tersebut.

 

Referensi:

Ernes, p. 2004. The philosophy of mathematics education. Taylor & francis e-library.

konstantinidou, e., gregoriadis, a., grammatikopoulos, v., & michalopoulou, m. (2014). Primary physical education perspective on creativity: the nature of creativity and creativity fostering classroom environment. Early child development and care, 184(5), 766–782. Https://doi.org/10.1080/03004430.2013.818989

Manz, e., & renga, i. P. (2017). Understanding how teachers guide evidence construction conversations. Science education, 101(4), 584–615. Https://doi.org/10.1002/sce.21282

Marini, a., maksum, a., edwita, e., satibi, o., & kaban, s. (2019). School management on the basis of character building in teaching learning process. Journal of physics: conference series, 1402(2). Https://doi.org/10.1088/1742-6596/1402/2/022067

Marsigit. (2009). Implementasi pendidikan karakter dalam pendidikan matematika. Uny. Yogyakarta


 

 


Laporan Perkuliahan Matakuliah Filsafat Etika dan Estetika Dalam Berinteraksi Dengan Orang Lain ( Arif Didik Kurniawan - 2021 )


Pada pertemuan perkuliahan kali ini, Prof. Marsigit memberikan perkuliahan dengan tema diluar dari perencanaan pembelajaran beliau. Namun demikian, tema ini menjadi pemahaman bagi kita semua tentang pentingnya kita memiliki etika dan estetika dalam berinteraksi dengan siapapun. Bahkan pada kesempatan ini beliau memberikan contoh yang sangat luar biasa menurut saya terkait bahwa ketika kita memiliki kesalahan kepada orang lain, dan jika memang merasa bersalah kita harus berani untuk meminta maaf kepada pihak yang mungkin dirugikan dengan apa yang sudah kita berbuat sehingga dengan tindakan ini akan memberikan kebaikan dan tidak memunculkan peselisihan atau permusuhan diantara kita.




Beliau juga menjelaskan bahwa kita hdup didalam masyarakat yang sangat majemuk. Apalagi indonesia dari sabang sampai merauke yang memiliki tingkat kemajukan yang sangat tinggi mulai dari agama, suku, ras, bahasa, jenis makanan, dan lain sebagainya. Hal ini mengahruskan bagi kita untuk senantiasa menghormati dari kekhasan yang dimiliki suatu daerah sehingga keharmonisan antar warga, antar daerah, antar kabupaten, antar provinsi tetap terjaga dengan baik. Pada kesempatan perkuliahan ini saya dapat menarik sebuah kesimpulan betapa pentingnya sebuah etika dan estetika yang positif yang harus miliki. Dengan kita dibekali etika dan estetika yang positif tentunya akan menyebarkan kebaikan-kebaikan dismanapun kita berada.

Pada pertemuan perkuliahan ini prof marsigit juga menekankan kepada kita semua bahwa kita harus senantiasa membawa hal-hal yang positif untuk orang yang berada disekitar kita, lingkungan kita, melalui sikap-sikap yang kita munculkan ketika kita berinteraksi kepada siapapun. Sekali lagi beliau menegaskan dan bahkan memberikan contoh perilaku etika yang sangat luar biasa yanitu dengan melakukan permintaan maaf kepada orang lain jika kita melakukan kesalahan. Beliau mengnganggap bahwa pada poin etika estetika tidak mengenal yang naman gelar dan pangkat karena beliau meyakini bahwa di hadapan allah swt semuanya itu sama dan yang membedakan adalah iman dan ketaqwaannya kepada allah swt.

Laporan Perkuliahan Peretemuan Keenam Matakuliah Filsafat ( Arif Didik Kurniawan - 2021 )


Pada pertemuan kuliah ini Prof. Marsigit masih melaksanakan program luruh ego. Hal ini sebagai bentuk evaluasi pada pertemuan sesudahnya bahwa masih banyak mahasiswa yang ketika melaksanakan luruh ego-luruh ego yang dilaksanakan banyak pemahaman yang masih banyak belum dipahami oleh mahasiswa. Semua soal yang di gunakan oleh Prof. Marsigit berasal dari bukunya immanuel kant dengan judul the critique of pure reason. Hakekatnya kenapa dilaksanakan luruh ego ini yaitu dalam rangka meluruhkan ego yang kita miliki, sehingga ketika mahasiswa tidak bisa menjawab soal ketika luruh ego menandakan bawah masih terdapat kelemahan-kelemahan yang muncul pada diri kita baik yang kita sadari maupun yang tidak kita sadari. Untu itu, prof marsigit selalu memberikan nasehat untuk senantiasa membaca tentang berbagai referensi yang berkaitan dengan filsafat. Karena saat ini mahasiswa belajar filsafat dengan Prof. Marsigit untuk itu bacalah karya-karya yang dihasilkan oleh beliau baik di facebook, blog dan beberapa artikel yang ditulis oleh beliau. Bukti ketika kita sudah membaca tulisan beliau yang ada di facebook yang diistilahkan dengan note of the day dan di blog beliau dengan memberikan komentar atau tanggapan terhadap tulisan beliau, sebagai bentuk luruhnya ego yang kita miliki dengan sudah membaca tulisan beliau. Tentunya dengan batasan-batasan yang harus kita perhatikan sehingga diharapkan tidak akan terjadi konflik yang tidak kita inginkan dengan pihak lain.



Pada perkuliahan ini Prof. Marsigit memberikan treatmean kepada para mahasiswa untuk membuat tulisan tentang pengalaman berdasarkan buku immanuel kant dengan judul the critique of pure reason. Hal ini dilaksanakan oleh Prof. Marsigit supaya kita menjadi paham terhadap buku yang kita baca. Berfikir modern itu seperti apa? Struktur dunia yang saat ini yang paling bawah itu adalah “arkaik” atau manusia batu. Artinya ketika sudah memahami bahwa kita meliki kekurangan maka seyogyanya harus memperbaiki apa yang menjadi kekurangan kita.  Itulah maksud dari manusia batu yang dimaksud. Tribal yaitu jika berfikir atau punya pendapat kita tidak mau berinteraksi dengan orang lain terhadap pikiran yang kita miliki. Tradisional ketika membuat disertasi masih menggunakan referensi yang sudah lama artinya tidak ada keterbaharuan teori yang digunakan sehingga berdampak pada karya yang kita hasilkan ketinggalan informasi yang saat ini berkembang. Yang dimaksud modern pada ilmu filsafat itu 3 abad yang lalu karena memang berkembangnya ilmu filsafat dengan tokoh-tokoh yang fenomenal dengan karya-karyanya.

Peradaban pada zaman modern itu anti tesis dari zaman kegelapan. Zaman kegelapan merupakan zaman dimana gereja berkuasa artinya ketika zaman tersebut mereka menyatukan agama dan pemerintahan seingga mampu mengaturnya. Tidak boleh sembarangan orang untuk menyampaikan kebenaran dan kebenaran itu harus mendapatkan legalitas dari gereja. Suatu hari gereja memiliki teori kebenaran bahwa tatasurya itu peredarannya yang menjadi pusat adalah bumi yang bersifat geosentris. Pada abad 16 masuk kea bad 17 sudah mulai banyak ilmuan yang memiliki kebenaran bahwa pusatnya bukan bumi tapi matahari yang disebut heliosentris dimana ini kemudian disebut jaman modern. Kemudian munculah para tokoh ilmuan yang membuat tulisan tentang heliosentris dan munculah augus de comte yang menulis tentantang positivisme yang akhirnya mampu merubah dunia.

Pada pembelajaran yang dilaksanakan pada matakuliah filsafat, Prof. Marsigit memberikan instruksi kepada mahasiswa bahwa dalam belajar filsafat tidak boleh dicatat dan dihafalkan. Hal ini dikarenakan sebaik-baik filsafat adalah enjelasanya. Untuk itu kita harus memperbanyak baca referensi yang berkaitan dengan filsafat terutama buku immanuel kant. Karena kita mengikuti perkuliahan Prof. Marsigit kita juga harus membaca tulisan yang dihasilkanoleh Prof. Marsigit baik di facebook yang dituangkan dalam bentuk note of the day dan blog yang dibuat oleh beliau.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LAPORAN PERKULIAHAN PERETEMUAN KELIMA MATAKULIAH FILSAFAT ( ARIF DIDIK KURNIAWAN - 2021 )

 

Pada perkuliahan pertemuan ini Prof. Marsigit masih menerapkan program luruh ego. Pada luruh ego ini masih banyak jawaban mahasiswa yang salah. Ini menandakan bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan yang kita memiliki sehingga kita harus mengakui tentang hal itu. Pada luruh ego ini semua mahasiswa ikhlas dan mengakui bahwa memang masih banyak kekurangan yang kita miliki oleh mahasiswa. Inilah esensial dari program luruh ego yang senantiasa dilaksanakan diawal setiap perkuliahan sebagai bentuk luruhnya ego. Konsep kita dalam berfilsafat yaitu kita disuruh berfikir. Jadi beliau menasehati ke para mahasiswa dalam mempelajari filsafat jangan dihafal dan jangan ditulis. Karena sebenar benar filsafat yaitu keadaan memikirkanya, jika keadaan tidak memikirkanya berarti mitos.  Dapat dijelaskan bahwa berfilsafat itu berjuang melepaskan mitos untuk menuju logos. Fungsi luruh ego yaitu mengakui dan menyadari luruhnya ego kita dan mengadakan yang ada dan yang mungkin ada.

Semua dalam pertanyaan yang ditanyakan dalam soal luruh ego semuanya bermuara kepada para filosof. Model yang diterapkan dalam luruh ego ini sebebranya agak membahayakan bagi mahasiswa karena akan mengarahkan mahasiswa untuk belajar menghafal dan diringkas. Padahal dalam mempelajarai filsafat tidak bisa untuk diringkas-ringkas. Karena sebenar-benar filsafat yaitu penjelasanya sehingga kita paham terhadap apa yang kita belum pahami.

Dalam perkuliahan ini ada pengalaman yang saya dapat bahwa nakalnya orang tua itu lebih dahsyat dari nakalnya seorang anak muda. Artinya bahwa orang tua itu adalah cermin bagi anaknya, yang memiliki arti bahwa apa yang orang tua lakukan akan ditiru oleh anaknya dan bahkan akan lebih dahsyat lagi apa yang akan dilakukan oleh anak tersebut. Ilmu itu memang nakal tetapi nakal dalam pikiran artinya menggoda senantiasa untuk mengembankan konteks yang dipelajari. Pada perkuliahan ini juga prof marsigit memberikan nasehat untuk senantiasa membaca referensi yang beliau hasilkan baik dari blog maupun facebook sebagai bentuk memperkaya pengetahan tetang filsafat dan sebagai bentuk luruhnya ego dengan memperbaiki diri dengan memperbanyak literasi yang dibaca.

Selain itu dalam perkuliahan ini saya juga dapat pegalaman tentang, apa filsafatnya muara? Filsafat muara adalah kritis. Muara itu dua sungai besar yaiu empirisme dan rasionalism dan muaranya adalah pemahaman yang dimiliki oleh immanue kant dengan filsafat kritisism sebagai upaya dalam mempersatukan kedua aliran terssebut. Muara itu terdiri dari dua sungai yaitu aliran empirisme dan aliran rasionalisme. Dimana mereka sama-sama mempertahankan terhadap apa yang sudah mereka dapatkan dengan keyakinan mereka masing-masing. Kemudian menurut immanuel kant mencoba untuk menyatukan dari dua aliran tersebut melakui filsafat ktisism melalaui pemikiran murni. Dimana pemikiran murni itu terdapat empat pilar yaitu logika, apriori, pengalaman dan aposteriori. Bahwa dalam melaksanakan empirisme tetapi mengabaikan rasional dan dalam melaksanakan rasionalisme mengabaikan empirisme, maka kemudian immanuek kant menggabungkan keduanya dan menyimpulkan bahwa sebenar-benar filsafat yaitu penggabungan antara sintetik apriori.

Sintak ruang menembus waktu. Sintak itu artinya langkah antara peristiwa satu dengan peristiwa yang lainya. Artinya semua benda yang ada dialam semesta itu mengalami perubahan waktu. Sebagai contoh ketika kita mengamati system tatasurya dimana mereka bergerak sesuai dengan lintasanya tanpa bertabarakan antara benda satu dengan yang lainya. Dengan penjelasan Prof. Marsigit yang sudah menekuni bidang filsafat menjadikan penjelasan terkait sintak ruang menembus waktu dapat saya pahami. Selain itu ada filsata melompat lebih jauh itu tansendentalisme yaitu ada situasi yang tidak bisa dijelaskan. Artinya kita bisa meloncat dari sisi pikiran terhadap apa yang kita pahami karena ada sesuatu yang tidak dapat dijelaskan. Dalam berfikir kita juga bisa meloncat lebih jauh dalam rangka menghasilkan hasil karya pemikiran yang fenomenal sehingga dapat memberikan dapak terhadap pengetahuan baru atau keilmuan baru demi peradaban zaman yang lebih baik.

Filsafat batu berfikir, bagaimana cara batu berfikir? Batu berfikir itu dengan mengikuti hukum alam itulah pikiran sebuah batu, dimana batu merupakan salah satu benda mati yang ada di alam sehingga ketika batu bergerak atau berpindah tergantung dari alam seperti apa alam akan membawa benda batu tersebut bergerak. Hukum alam itu hukum sebab akibat, sebab akibat itu sistetik, sintetik itu bagian sintetik apriori, sintetik apriori menjadi bagian bawah pikiran dari teori kant. Yang kedua yaitu batu berfikir yang berfikir subjeknya. Filsafa batu bercinta, bagimana bercintanya sebuah batu?, mari kita buat ilustrasi dimana ada dua sejoli yan sedang saling bercinta atau salig mencintai, kemudian mereka menggunakan baru bercincin dan sedang berlari lari ditaman. Tapi dikasih alat filter dimana alat tersebut hanya bisa memunculkan batu cincin tersebut kemudia terihat hanya cincin batu tersebut yang berlari lari seolaha-olah batu sedang bercinta seperti dua sejoli yang sedang jatuh cinta. Melaui kepakaran dan keprofesionalitasan Prof. Marsigit dalam menjelaskan bagaimana batu bercinta, menjadikan saya lebih paham tentang penjelsasan bagaimana batu bercinta dengan analogi yang beliau gunakan. Beliau memberikan nasehat kepada mahasiswa untuk senantiasa mencoba untuk selalu mengembangkan pola pikiran kita yang penting tidak melampui batas.  Maksud arti dari pikiran yang dibatasi yaitu ada batasan-batasan yang memang kita tidak bisa untuk menembus batas itu karena ada sintak dan aturan di masing-masing bagian tersebut mulai dari batasan pragmatis seperti bertetangga dan bahkan dalam urusan beragamapun ada batasan yang perlu kita pahami secara mendalam meskipun itu masih perlu pengetahuan karena agama berkaitan dengan hati dan keyakinan.

Laporan Perkuliahan Peretemuan Ketiga Matakuliah Filsafat

Pada perkuliahan pertemuan ke 3 ini, Prof. Marsigit masih menerapkan program luruh ego yang ke 2 dimana masih banyak mahasiswa yang sebagian besar jawabanya salah tetapi pada kesempatan kali ini terdapat beberapa mahasiswa yang jawabanya benar. Luruh ego ini esensialnya adalah mengadakan yang mungkin ada. Namun demikian, seluruh mahasiswa memiliki kesimpulan bahwa dalam luruh ego ini masih banyak sekali kekurangan-kekruangan yang dimiliki. Seperti pertemuan sebelumnya arti dari luruh ego ini adalah menandakan bahwa kita masih memiliki kesombongan dimana masih belum mampu menyelesaiakn persoalan yang dihadapi tetapi kita juga belum mau memperbaiki terhadap kekurangan yang dimiliki. Dalam mengoreksi hasil luruh ego jangan di hafalkan karena jawabanya akan selalu berubah-ubah.

Pada perkuliahan ini Prof Marsigit memberikan kesempatan kepada seluruh mahasiswa untuk melakukan tanya jawab terkait dengan pelajaran filsafat. Mahasiswa atas nama mobinta bertanya, apa yang harus kami lakukan setelah mengikuti luruh ego ini? Prof Marsigit menjawab dari pertanyaan tersebut: mahasiswa diinstruksikan untuk membaca berbagai referensi yang berkaitan dengan filsafat terutama tulisan-tulisan yang di hasilkan oleh beliau baik dari not of the daydi facebook, blog spot dan hasil disertasi sehingga dapat memiliki gambaran serta informasi baru tentang filsafat. Jika seandainya kita masih belum membaca berbagai literature ini artinya bahwa kita belum luruh ego kita, memiliki maksud bahwa kita masih memiliki sifat angkuh terhadap kemampuan yang kita miliki.

Dalam berfilsafat ada batas-batas pemahaman yang mungkin tidak bisa kita capai. Hal ini dikarenakan semua unsur itu memiliki batas yang memang bukan ranah atau urusan kita untuk bisa masuk lebih dalam. Karena sebenar-benar ilmu adalah batas, sehingga tidak mungkin kita akan bisa memasuki semua lini kehidupan karena danya batasan-batasan tersebut.

Luruh ego yang berkaitan dengan obat dari bosan adalah menyenanginya lebih dari itu rasa senang bisa menghilangkan rasa capek bahkan bisa menghilangkan rasa sakit, memiliki arti bahwa kektika kita menilai suatu objek tentunya jangan hanya sekedar satu siji saja yang amati tetapi harus berbagai sisi kita kaji sehingga kita bisa mendapatkan informasi lengkap terhadap objek yang amati. Untuk itu ketika menyenangi sesuatu harus detail bahwa sesuatu yang kita amati benar-benar bisa memberikan pengaruh terhadap kita untuk melakukan aktivitas.

Olah pikir filsafat itu merdeka tapi dibatasi artinya merdeka yang bertanggung jawab. Segala sesuatu yang kita hasilkan dari hasil pemikiran kita harus bisa kita pertanggung jawabkan. Sebagai contoh ketika kita mau menulis di facebook itu kita bebas menulis semua pemikiran kita tetapi harus dibatasi, sehingga tidak menimbulkan trouble terhadap penulis dan pembaca. Filsafat prof marsigit itu sudah mencapai tahap eksplorasi karena pengalaman beliau yang sudah lama menggeluti tentang ilmu filsafat yang ditandai dengan karya-karya beliau yang sangat bagus untuk dijadikan sebagai bahan referensi kita dalam mempelajari filsafat.

Ketika kita berfikir berarti ada sebuah pertanyaan, artinya ketika kita hidup tidak ada pertanyaan berarti kita tidak berfikir karena hidup dimulai dari bertanya. Tapi bertanya itu adalah permulaan dari kehidupan. Ada juga pikiran itu yang tidak dimulai dengan pertanyaan yaitu pikiran intuitif. Sintetik anatara sintesis dan anti tesis, hasil pemikiranya berupa konsep baru atau pemahaman baru.

Menurut immanuel kant menjelaskan bahwa pikiran manusia itu terbagi menjadi dua yaitu atas (logika) dan bahwa (pengalaman/empiris). Logika ada dua komponen analitik (konsisten dan valid) dan apriori (paham walupun tidak mengalami karena logikanya yang konsisten). Pikiran yang dibawah adalah pengalaman. Komponen pengalaman yaitu sintetik (hukum sebab akibat) dan aposteriori adalah mengerti setelah mengalami dengan menggunakan panca indera). Sebagai contoh anak kecil yang memahai sesutau, ketika anak belum melihat sesuatu yang diamati maka belum emmiliki pemahaman terhadap objek yang diamati. Menurut teori immanuel kant menjelaskan sebenar benar ilmu adalak perkawinan antara logika dan pengalaman.