Activity 7: the nature of students
Objective :
understanding the nature of students
Materials : posed problems or questions, handout and
supporting references
Method :
group discussion
Question/problem:
Followings are various natures of students:
Empty vessel |
Character
building |
Creativity |
Growing like a
seed Constructing |
Discuss its implication to mathematics teaching
practice? Which one of them is the most
favorable for you and your teaching? Explain.
Empty vessel
Dalam pendidikan terutama pada
proses kegiatan belajar mengajar tidak bisa lepas dari yang namanya guru dan
siswa. Namun yang perlu kita pahami saat ini adalah bagaimana posisi diantara
keduanya dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sering kita melihat guru
dalam memposisikan seringkali hanya sebagai sumber pemberi ilmu saja sehingga
menjadikan siswa dianggap individu yang tidak memahai sesuatu apapun terhadap
materi yang dipelajari. Empty vessel
dapat diartikan kapal kosong, bisa dideskripsikan ketika sebuah kapal belum
memiliki muatan maka kapal tersebut tidak akan berlayar untuk menuju ketempat
yang ingin dituju sesuai dengan isian muatan. Sama halnya ketika siswa ketika
kegiatan belajar mengajar hanya dianggap sebagai kapal kosong maka siswa tidak
akan bergerak atau tidak akan melakukan aktivitas apapun karena guru tidak
memberikan materi kepada siswa tersebut. Ketika guru memberikan materi kepada
siswa dengan dikombinasikan aktivitas belajar yang melibatkan siswa maka siswa
akan lebih berkembang dalam memahami materinya. Kebermaknaan dalam kegiatan
belajar mengajar akan di dapat oleh siswa karena siswa terlibat langsung dalam
pembelajaran. Melalui aktivitas belajar yang dilakukan siswa dalam kegiatan kbm
yang dirancng oleh guru akan terjadi konstruksi sosial antara siswa dengan
siswa dan siswa dengan guru. Sehingga siswa ketika berada di dunia luar mampu
menyesuaikan dengan lingkungannya dalam interaksi sosial melalui attitude yang
baik (ernes: 1991)
Character
building
Pendidikan salah satu sektor paling tepat dalam mengembangkan atau membangun karakter pada seorang individu. Mulai dari jenjang pendidikan yang dasar yaitu paud sampai sekolah menengah atas (sma) merupakan jenjang pendidikan dimana seorang individu siswa mengalami perkembangan. Untuk itu melalui kegiatan pendidikan guru dapat menyelipkan penanaman sikap atau karakter pada siswa sehingga secara tidak langsung karakter dapat tertanam pada diri siswa. Guru harus mampu merancang pembelajaran dengan baik sehingga harapanya adalah tidak hanya transfer knowledge saja tetapi ada sebuah proses pembentukan karakter bagi siswa. Menurut marsigit (2009) bahwa dalam memahami kompleksitas karakter sebagai suatu nilai. Untuk itu guru harus bekerja keras dalam memahami seperti apa karakter itu, sehingga dalam implementasinya lebih maksimal. Dengan demikian seorang guru melalui proses pembelajaran yang dilakukan sudah membentuk sebuah karakter siswa serta membantu mempersiapkan generasi bangsa yang berkualitas untuk siap menghadapi tantangan masa yang akan datang. Dengan demikian, guru diharapkan mampu untuk mengajarkan keterampilan tertentu, pemahaman dan sikap yang merupakan bekal dalam pembentukan karakteristik siswa.(marini et al., 2019)
Creativity
Abad ke-21 disebut sebagai abad pengetahuan, abad ekonomi berbasis pengetahuan, abad teknologi informasi, globalisasi, revolusi industri 4.0, dan sebagainya. Pada abad ini, terjadi perubahan yang sangat cepat dan sulit diprediksi dalam segala aspek kehidupan meliputi bidang ekonomi, transportasi, teknologi, komunikasi, informasi, dan lainlain. Perubahan yang berlangsung sangat cepat ini dapat memberikan peluang jika dapat dimanfaatkan dengan baik, tetapi juga dapat menjadi bencana jika tidak diantisipasi secara sistematis, terstruktur, dan terukur. Untuk itu perlu adanya kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki oleh individu untuk menghadapi tantangan abad ke-21 salah satunya adalah creativity atau kreativitas. Melalui bidang pendidikan kemampuan kreativitas siswa dapat ditumbuh kembangkan (redhana: 2019). Pemerintah sudah berusaha semaksimal mungkin dalam merombak kurikulum dalam rangka menghadapi tantangan abad ke-21. Dalam kasus ini guru memiliki peranan penting dalam mendesain proses pembelajarannya dalam rangka menumbuh kembangkan kemampuan kreativitas siswa. Hal ini dikarenakan, kreativitas siswa merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan pembelajaran siswa. Siswa yang kreatif mempunyai kepribadian seperti belajar lebih mandiri, bertanggung jawab, bekerja keras, mempunyai motivasi yang tinggi, optimis, mempunyai rasa ingin tahu yang besar, percaya diri, terbuka, memiliki toleransi, dan kaya akan pemikiran. Semua kepribadian ini sangat diperlukan oleh setiap siswa dalam proses pembelajaran guna mengembangkan kreativitas dan mencapai hasil belajar yang optimal (konstantinidou et al., 2014).
Growing like a seed constructing
dalam istilah growing like a seed constructing bisa kita umpamakan bahwa siswa
merupakan benih yang siap ditanamn dan dipelihara dengan dirawat diberikan
pupuk agar tumbuh dan berkembang dengan baik. Tentunya ada unsur petani yang
menjadi sangat penting posisinya karena yang akan berperan sebagai perawat
benih agar berkembang dengan baik. Dapat kita umpamakan petani disini adalah
guru. Guru memiliki kontribusi yang sangat besar ketika melaksanakan kegiatan
belajar mengajar, tidak hanya memberikan materi saja tetapi juga sebagai
pengasuh sebagai pengganti orang tua ketika siswa di sekolah sehingga siswa
mampu tumbuh dan berkembang dengan baik ketika di asuh dan dirawat dengan guru
yang professional. Seorang guru, dengan bersungguh-sungguh dan amanah dalam
mendidik atau bisa dikatakan mengasuh siswa, menanamkan nilai moral seperti
kejujuran, disiplin, tanggung jawab, rajin, kerja-keras, dan budi pekerti maka
siswa akan mulai tumbuh dengan pondasi yang kuat dan terus berkembang dalam
kemampuan dan keterampilannya dengan tidak mengabaikan pembangunan karakter dan
ahlak mulia sehingga bisa menjadi siswa yang berkualitas baik dari segi
prestasi maupun budi pekertinya.(manz & renga, 2017)
Jadi mana yang paling menguntungkan bagi
pengajaran anda nantinya?
Berdasarkan dari penjelasan dari
empat poin di atas, menurut saya yang paling baik dalam hakikat siswa adalah
character building. Membangun karakter pada diri siswa akan berdampak pola
perilaku yang akan dimiliki oleh siswa. Tujuan dari pendidikan karakter pada
diri siswa supaya siswa menjadi individu yang maju, mandiri, tangguh, jujur,
serta penuh tanggung jawab. Sehingga jika siswa berada pada lingkungan atau
masyarakat umum mampu beradaptasi dengan baik melalui karakter-karakter positif
yang sudah tertanam pada dirinya. Selain berdampak positif bagi siswa sendiri,
penanaman karakter juga berdampak positif bagi negara. Dimana karakter
masyarakatnya sangat menentukan kualitas suatu negara tersebut.
Referensi:
Ernes, p. 2004. The philosophy of mathematics education.
Taylor & francis e-library.
konstantinidou, e.,
gregoriadis, a., grammatikopoulos, v., & michalopoulou, m. (2014). Primary
physical education perspective on creativity: the nature of creativity and creativity
fostering classroom environment. Early child development and care, 184(5),
766–782. Https://doi.org/10.1080/03004430.2013.818989
Manz, e., & renga, i. P. (2017).
Understanding how teachers guide evidence construction conversations. Science
education, 101(4), 584–615. Https://doi.org/10.1002/sce.21282
Marini, a., maksum, a., edwita, e.,
satibi, o., & kaban, s. (2019). School management on the basis of character
building in teaching learning process. Journal of physics: conference series,
1402(2). Https://doi.org/10.1088/1742-6596/1402/2/022067
Marsigit. (2009). Implementasi pendidikan
karakter dalam pendidikan matematika. Uny. Yogyakarta